Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, memiliki sejarah yang kaya dan menarik untuk ditelusuri. Sebagai salah satu kota tertua di Papua, Jayapura telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting yang membentuk identitasnya saat ini. Artikel ini akan membawa Anda menyelami masa lalu Jayapura, dari era kolonial hingga menjadi pusat budaya dan ekonomi di Papua.
Sejarah Awal Jayapura
Jayapura, yang dahulu dikenal dengan nama Hollandia, memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Kota ini didirikan pada tahun 1910 oleh pemerintah kolonial sebagai pusat administrasi dan perdagangan di wilayah Papua. Nama "Hollandia" sendiri mencerminkan pengaruh kuat Belanda pada masa itu.
- Pada tahun 1944, Jayapura menjadi markas besar pasukan Sekutu selama Perang Dunia II.
- Setelah kemerdekaan Indonesia, nama kota ini diubah menjadi Kota Baru, dan kemudian menjadi Jayapura pada tahun 1968.
- Jayapura berarti "Kota Kemenangan" dalam bahasa Sanskerta, mencerminkan semangat perjuangan rakyat Papua.
Transformasi nama dan peran Jayapura mencerminkan perjalanan sejarahnya yang penuh dinamika, dari masa kolonial hingga menjadi bagian integral dari Indonesia.
Peran Jayapura dalam Perang Dunia II
Jayapura memiliki peran strategis selama Perang Dunia II. Kota ini menjadi salah satu basis utama pasukan Sekutu dalam upaya mereka melawan Jepang di kawasan Pasifik. Banyak peninggalan sejarah dari masa ini yang masih dapat ditemukan di sekitar Jayapura.
- Bandara Sentani, yang awalnya dibangun oleh Jepang, kemudian digunakan oleh Sekutu sebagai pangkalan udara.
- Bunker dan benteng pertahanan yang tersebar di sekitar kota menjadi saksi bisu pertempuran sengit di wilayah ini.
- Monumen MacArthur di Ifar Gunung, yang didirikan untuk menghormati Jenderal Douglas MacArthur, menjadi salah satu destinasi wisata sejarah populer di Jayapura.
Peninggalan-peninggalan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga pengingat akan pentingnya Jayapura dalam sejarah global.
Jayapura Sebagai Pusat Budaya dan Ekonomi
Setelah melewati berbagai fase sejarah, Jayapura kini berkembang menjadi pusat budaya dan ekonomi di Papua. Kota ini menjadi rumah bagi berbagai suku asli Papua, seperti suku Sentani dan suku Tobati, yang memperkaya keberagaman budaya di wilayah ini.
- Festival Danau Sentani, yang diadakan setiap tahun, menjadi ajang untuk mempromosikan seni dan budaya lokal.
- Pasar tradisional di Jayapura, seperti Pasar Hamadi, menawarkan berbagai kerajinan tangan khas Papua.
- Jayapura juga menjadi pusat pendidikan dan pemerintahan di Papua, dengan berbagai institusi penting yang berlokasi di kota ini.
Dengan segala potensinya, Jayapura terus berkembang sebagai kota yang memadukan kekayaan budaya dengan modernitas.
Kesimpulan
Jayapura adalah kota yang penuh dengan cerita dan sejarah. Dari masa kolonial hingga era modern, kota ini telah melalui berbagai transformasi yang menjadikannya seperti sekarang. Dengan kekayaan budaya, sejarah, dan perannya sebagai pusat ekonomi, Jayapura adalah salah satu permata di ujung timur Indonesia yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Tautan Jayapura Tempo Dulu
Jayapura Bermula dari Kamp KNIL
Sejarah Kota Jayapura terkait dengan tangsi KNIL. Kota ini pernah bernama Hollandia dan Sukarnapura.
Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri FJP Saches dari Kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Sebelum bernama Jayapura, penguasa Belanda memberi
Sejarah Kota Jayapura, Pernah Beberapa Kali Ganti Nama
Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua ternyata telah beberapa kali berganti nama. Mulai dari nama Hollandia hingga Sukarnopura.
Sejarah Singkat
Pada tahun 1993 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1993, wilayah Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi 2 (dua) Kabupaten/Kotamadya yaitu Kabupaten Jayapura
Inilah Potret Masjid Pertama di Kota Jayapura Papua Berdiri
Salah satu jejak Islam yang masih tersisa yakni adanya masjid tua pertama di Kota Jayapura, bernama Masjid Jami yang secara administratif
Nama Tempat di Kota Jayapura Sejak Jaman Belanda
5. Berg en Daal (gunung & lembah) kini dikenal dengan kawasan Argapura. Di kawasan Argapura sendiri sampai sekarang ada sebagian menyebutkan
Sejarah Jayapura: Asal Usul Nama, Nova Guinea
Kota Jayapura tak bisa dilepaskan dari Tanah Papua. Hollandia adalah sebutan klasik Kota Jayapura, pusat ekonomi dan pemerintahan di ibu kota
Ternyata Sisi Barat Danau Sentani, Dulu Dihuni
Sisi barat Danau Sentani memiliki banyak peninggalan arkeologi manusia purba. Mereka umumnya nelayan dan tinggal di rumah panggung di atas air
sejarah sosial daerah irian java dari hollandia ke kotabaru
Perencana K3 Kota Jayapura, op. cit., halm. 15. Lihat selanjut- nya dalam Siagian, A.W., Jayapura, Dulu, Sekarang, dan Esok. Pemerintah Daerah Tingkat II